"Ya Rabb, ampunilah dosa-dosa ku, sesungguhnya aku hambaMu yang jahil dan sering terlupa"
Friday, October 28, 2011
Allah 'bayar' cash
Monday, October 24, 2011
Minggu yang sibuk.
Minggu lepas terasa amat padat sekali jadual harian saya.
18 hb, satu hari yang sibuk juga. Oncalls slides yang perlu dibaca pada paginya. Sebelah petang, selama hampir sejam saya bersama-sama pelajar tahun 2 perubatan&pergigian dalam sessi praktikal di makmal pelbagai guna. Diikuti dengan mesyuarat IT jabatan, yang mana saya pengerusinya. Saya tidak pasti samada ia ada diamalkan atau tidak dalam mesyuarat lain, atau tidak kena tempat; tetapi saya cuba mulakan mesyuarat yang saya kendali dengan bacaan ummul kitab, moga-moga mesyuarat itu mendapat barakah. Alhamdulillah, perbincangan hanya mengambil masa sejam. Dan ditutup dengan tasbih kifarah.
19hb, saya memberi lecture kepada pelajar tahun 2 perubatan. Ini lecture saya yang keempat semenjak saya dilantik sebagai pensyarah. Gugup itu masih ada. Bermula dengan doa yang dibaca oleh Nabi Musa sebelum mengadap firaun, saya titipan bicara. Doa saya, moga Allah memberi kefahaman kepada pelajar-pelajar atas ilmu Allah yang kongsikan itu.
Dan dalam minggu ini jugalah saya telah berjaya menyelesaikan Core Procedure, iaitu satu dokumen prosedur untuk cara-cara pengajaran dan peperiksaan Master of Pathology di Jabatan kami. Satu tugas yang ditinggalkan separuh siap oleh bekas pensyarah yang telah berpindah universiti. Ada hikmahnya, sebab saya dapat betulkan banyak statements dalam dokumen itu. Alhamdulillah.
***********************
Saya sering membaca nukilan Prof Kamil Ibrahim yang menulis dari Madinah. Teringat saya, catatannya mengenai pelajar-pelajar Arabnya di sana. Mungkin, saya juga patut amalkan doa yang beliau sering titipkan iaitu, doa agar dia dengan para pelajar dihubungkan dengan satu perasaan kasih sayang antara mereka. Satu yang patut dipraktikkan sebagai seorang pendidik. InsyaAllah saya cuba lakukan.
"Ya Allah permudahkan urusanku di dunia dan di akhirat"
Friday, October 14, 2011
Impian
Gambar Masjidilharam dipinjam dari Manzlie-makkah.blogspot.com
" Ya Allah, kami bermohon padaMu Ya Rabb, mudahkanlah urusan kami menjadi tetamuMu dalam masa yang terdekat ini"
Wednesday, October 12, 2011
The Ups & Downs
The Downs 1
Rancangan untuk membawa anak-anak ke satu tempat yang menarik pada bulan 12, terpaksa diubah-suai. Walaupun rancangan masih lagi dalam peringkat awal dan belum diumumkan kepada anak-anak, tetapi setelah disurvey sana sini, memang tidak ada jalan untuk meneruskan rancangan tersebut. Jadi, terpaksa ditundakan atau, tukar terus.
The Ups 2
Meeting ISO yang diwar-warkan akan diadakan pada 16 Oktober, telah ditangguhkan ke satu masa yang tidak tahu bila. Yes!! Suka hati saya, sebab saya dapat menghadiri simposium Hospital Mesra Ibadah sepenuh masa pada 16&17hb ni.
The Downs 2
Lecture notes masih belum siap. Persiapan untuk kelas praktikal juga nampak seperti tidak terurus. Oh no!!
The Ups 3
Minggu ini saja, sudah ada 2 tambahan umat Nabi Muhammad. 91011 lahirlah anak ketiga salah sorang pelajar Master dalam Jabatan kami. 111011 lahirlah anak keempat adik saya yang no 3. Alhamdulillah.
The Downs 3
Bila agak-agaknya, saya nak dapat surat tawaran berpencen atau berKWSP, kalau betullah saya ni dah disahkan jawatan.
TheUps&Downs
Mood saya minggu ni seperti yoyo. Kejap rasa happy, kejap rasa sedih.
Itulah, kehidupan.
Semuanya adalah niqmat yang Allah kurniakan dan menguji keimanan saya.
Bersabarlah.
Sesungguhnya, Dia lebih mengetahui apa yang terbaik.
"Ya Allah, ampunilah dosa-dosaku ini"
Monday, October 10, 2011
Satu amalan yang patut diamalkan...
Tafsir Surat al-Baqarah: 285-286 (Dua Ayat Terakhir)
05/11/2009 — Dunia pesantrenAllah Ta’ala berfirman,
ءَامَنَ الرَّسُولُ بِمَآ أُنزِلَ إِلَيْهِ مِن رَّبِّهِ وَالْمُؤْمِنُونَ كُلٌّ ءَامَنَ بِاللهِ وَمَلاَئِكَتِهِ وَكُتُبِهِ وَرُسُلِهِ لاَ نُفَرِّقُ بَيْنَ أَحَدٍ مِّن رُّسُلِهِ وَقَالُوا سَمِعْنَا وَأَطَعْنَا غُفْرَانَكَ رَبَّنَا وَإِلَيْكَ الْمَصِيرُ {285} لاَ يُكَلِّفُ اللهُ نَفْسًا إِلاَّ وُسْعَهَا لَهَا مَا كَسَبَتْ وَعَلَيْهَا مَا اكْتَسَبَتْ رَبَّنَا لاَ تُؤَاخِذْنَآ إِن نَّسِينَآ أَوْ أَخْطَأْنَا رَبَّنَا وَلاَ تَحْمِلْ عَلَيْنَآ إِصْرًا كَمَا حَمَلْتَهُ عَلَى الَّذِينَ مِن قَبْلِنَا رَبَّنَا وَلاَ تُحَمِّلْنَا مَا لاَ طَاقَةَ لَنَا بِهِ وَاعْفُ عَنَّا وَاغْفِرْ لَنَا وَارْحَمْنَآ أَنتَ مَوْلاَنَا فَانصُرْنَا عَلَى الْقَوْمِ الْكَافِرِينَ{286}
ARTINYA
“Rasul telah beriman kepada al-Qur’an yang diturunkan kepadanya dari Rabbnya, demikian pula orang-orang yang beriman. Semuanya beriman kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya dan rasul-rasul-Nya. (Mereka mengatakan),’Kami tidak membeda-bedakan antara seserangpun (dengan yang lain) dari rasul-rasul-Nya,’ dan mereka mengatakan,’Kami dengar dan kami ta’at.’ (Mereka berdoa),’Ampunilah kami ya Rabb kami dan kepada Engkaulah tempat kembali, [285]’ Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya. Ia mendapat pahala (dari kebajikan) yang diusahakannya dan mendapat siksa (dari kejahatan) yang dikerjakannya. (Mereka berdoa):”Ya Rabb kami, janganlah Engkau hukum kami jika kami lupa atau kami bersalah. Ya Rabb kami, janganlah Engkau bebankan kepada kami beban yang berat sebagaimana Engkau bebankan kepada orang-orang yang sebelum kami. Ya Rabb kami, janganlah Engkau pikulkan kepada kami apa yang tak sanggup kami memikulnya. Beri maaflah kami; ampunilah kami; dan rahmatilah kami. Engkaulah Penolong kami, maka tolonglah kami terhadap kaum yang kafir.[286]”
Keutamaan Ke-dua Ayat Ini
Mengenai keutamaannya, terdapat hadits yang diriwayatkan Ibn Mas’ûd RA., yang berkata, “Rasulullah SAW, bersabda, ‘Barangsiapa yang membaca dua ayat di akhir surat al-Baqarah pada sutu malam, maka ia (dua ayat itu) telah mencukupinya.” (HR.al-Bukhary)
Maknanya, mencukupinya dari semua kejahatan (alias terhindar darinya). Hal ini karena makna-makna agung yang dikandung oleh kedua ayat tersebut. Menurut pendapat lain, “Dua ayat itu cukup baginya sebagai pengganti shalat malam waktu itu.”
Dalam hadits yang lainnya, yang diriwayatkan Imam Muslim, di antara isinya, “Rasulullah SAW., dikaruniai tiga hal; diberi shalat lima waktu, diberi ujung (akhir) surat al-Baqarah…”
Hadits-hadits mengenai keutamaan kedua ayat tersebut banyak sekali, Imam Ibn Katsîr mengetengahkan sebagiannya ketika menafsirkan kedua ayat tersebut.
Sebab Turun Ayat
Imam Muslim mengeluarkan di dalam kitab Shahih-nya dan juga dikeluarkan oleh periwayat lainnya, dari Abu Hurairah, dia berkata, “Tatkala turun ayat [artinya], ‘Dan jika kamu melahirkan apa yang ada di dalam hatimu atau kamu menyembunyikannya, niscaya Allah akan membuat perhitungan dengan kamu tentang perbuatanmu itu” (Q.s.,al-Baqarah:284) beratlah hal itu bagi para shahabat RA. Lalu mereka mendatangi Rasulullah SAW., dengan merangkak atau bergeser dengan bertumpu pada pantat (ngengsot) seraya berkata, ‘Wahai Rasulullah, kami sudah dibebankan amalan-amalan yang mampu kami lakukan; shalat, puasa, jihad dan sedekah (zakat) dan sekarang telah diturunkan padamu ayat ini padahal kami tidak sanggup melakukannya.’
Lalu Rasulullah SAW., bersabda, ‘Apakah kalian ingin mengatakan sebagaimana yang dikatakan Ahli Kitab sebelum kamu; kami dengar namun kami durhaka? Tetapi katakanlah ‘kami dengar dan patuh, Wahai Rabb, kami mohon ampunan-Mu dan kepada-Mu tempat kembali.’ Tatkala mereka mengukuhkan hal itu dan lisan mereka telah kelu, turunlah setelah itu ayat ‘Aamanar Rasuul…sampai al-Mashiir. (al-Baqarah:285)’ Dan tatkala mereka melakukan hal itu, Allah pun menghapus (hukum)-nya dengan menurunkan firman-Nya, “Laa Yukallifullah…hingga selesai.(al-Baqarah:286)” [HR.Muslim, no.125 dan Ahmad, II/412]
Kapan Dua Ayat Ini Dibaca?
Dianjurkan membacanya ketika akan tidur sebagaimana hadits di muka yang menyebutkan keutamaannya, “Siapa yang membacanya pada satu malam, maka ia (dua ayat itu) telah mencukupinya.”
Demikian juga berdasarkan riwayat dari ‘Aly, dia berkata, “Menurutku tidak ada orang yang berakal lagi telah sampai kepadanya Islam, tidur namun tidak membaca ayat Kursi dan penghujung surat al-Baqarah; sebab ia merupakan perbendaharaan (harta terpendam) di bawah ‘arsy.” (Lihat, Tafsir Ibn Katsir, Jld.I, h.735)
Di samping itu, dianjurkan juga membacanya di rumah untuk mengusir syaithan. Hal ini berdasarkan riwayat an-Nu’man bin Basyir, dari Nabi SAW., yang bersabda, “Sesungguhnya Allah telah mencatatkan suatu catatan…[di dalamnya terdapat]… darinya Dia (Allah) menurunkan dua ayat penutup surat al-Baqarah, dan (bila) ke-duanya tidak dibaca pada satu rumah selama tiga malam, maka syaithan akan menetap di dalamnya.” (Lihat, al-Mustadrak, Jld.I, h.562)
Makna Global Ayat
Di dalam ayat-ayat yang mulia tersebut terdapat pemberitaan dari Allah mengenai Rasul-Nya dan orang-orang yang beriman bahwa mereka itu telah beriman kepada semua wahyu yang diwahyukan kepada Rasul kita, Muhammad SAW. Mereka beriman kepada Allah, kitab-kitab dan Rasul-Rasul-Nya semua, tidak ada perbedaan di antara mereka, menjalankan semua perintah, mengamalkan, mendengar, patuh, meminta kepada Allah ampunan atas dosa-dosa mereka dan khusyu’ serta tunduk kepada Allah di dalam memohon pertolongannya-Nya dalam menjalankan kewajiban tersebut.
Di dalam ayat-ayat tersebut juga terdapat pemberitaan bahwa Allah tidak membebani para hamba-Nya melainkan sesuai dengan kemampuan mereka, setiap jiwa akan mendapat pahala kebaikan yang dilakukannya dan dosa atas kejahatan yang dilakukannya, Allah Ta’ala mengampuni keterbatasan mereka dalam mengemban kewajiban-kewajiban dan hal-hal haram yang dilanggar, tidak memberikan sanksi atas kesalahan dan kelupaan mereka, Dia sangat memudahkan syari’at-Nya dan tidak membebani mereka hal-hal yang berat dan sulit sebagaimana yang dibebankan kepada orang-orang sebelum mereka serta tidak membebankan mereka sesuatu yang di luar batas kemampuan mereka. Dia telah mengampuni, merahmati dan menolong mereka atas orang-orang kafir. (Lihat, Tasysiir al-Kariim ar-Rahmaan, h.101)
Allah Ta’ala telah menjelaskan karunia-Nya itu dengan firman-Nya, ‘Telah Aku lakukan (Aku telah menetapkannya)’ sebagai jawaban atas setiap doa yang ada di dalam ayat-ayat tersebut.
Pesan-Pesan Ayat
Di antara pesan-pesan dua ayat tersebut adalah:
1. Menyebutkan sifat agung seorang Mukmin, yaitu mendengar, ta’at (patuh) dan komitmen terhadap perintah-perintah Allah.
2. Di antara keimanan yang esensial adalah iman kepada Allah, Malaikat, kitab-kitab dan Rasul-Rasul-Nya.
3. Wajib beriman kepada seluruh para Rasul dan kitab-kitab-Nya tanpa membeda-bedakan di antara mereka
4. Betapa besar rahmat Allah kepada para hamba-Nya, di mana Dia tidak membebankan mereka kecuali sesuai dengan perbuatan-perbuatan yang mereka mampu lakukan dan tidak memberikan sanksi atas kelupaan, ketidaktahuan akan hukum atau kesalahan yang mereka lakukan.
5. Di dalam ayat-ayat di atas terdapat hal yang mengindikasikan adanya kemudahan dan tidak mempersulit di dalam perkara agama.
6. Allah telah mengabulkan doa para hamba-Nya dengan doa-doa tersebut (dalam ayat), oleh karena itu Dia mensyari’atkan bagi mereka membacanya di rumah dan ketika akan tidur.
Kita memohon kepada Allah melalui Asma dan Sifat-Nya serta karunia-Nya yang berupa konsistensi terhadap agama-Nya agar merealisasikan hal itu kepada kita dan segera mengabulkan janji-Nya kepada kita melalui lisan Nabi-Nya serta agar memperbaiki kondisi kaum Mukminin.
(SUMBER: Silsilah Manaahij Dawraat al-‘Uluum asy-Syar’iyyah-Fi`ah an-Naasyi`ah- karya Dr.Ibrahim bin Sulaiman al-Huwaimil, h.41-36)
Dipetik dari http://zidniagus.wordpress.com/2009/11/05/tafsir-surat-al-baqarah-285-286-dua-ayat-terakhir/
Dulu lain, sekarang lain....
Semasa sedang buat Master, bercita-cita akan lulus dan jadi specialist. Dan berangan, tidak akan merasa seperti ada batu berat di atas kepala gemala hamba (betul ke ayat ni??). Yang pada masa itu, beban untuk lulus exam dirasakan berat yang amat sangat.
Bila dah jadi specialist, baru je 4 bulan. Banyakkkk nya kerja (bukan complaint yer).
Kalau dulu, semasa student, kes-kes yang dibaca, akan diconfirmkan oleh specialist (dalam kata lain, 'aku ada specialist sebagai back-up untuk membuat final diagnosis'). Kini, saya lah yang kena buat final diagnosis!
Kalau dulu, dengan amannya tidak dipanggil meeting. Kini, kalau seminggu tiada meeting, memang tidak lengkap lah minggu saya.
Kalau dulu, tanggungjawab hanyalah membuat oncalls dan study untuk exam. Kini, tanggungjawab bertambah, selain dari oncalls, kena prepare+bagi lectures, kena buat kerja-kerja pentadbiran, kena fikirkan apa nak buat untuk research, kena fikirkan apa nak buat untuk publication. Waduh, memang multitasking is my middle name!
Pertambahan tanggungjawab adalah seiring dengan pertambahan upahnya kut!(Alhamdulillah)
Tapi saya percaya...
Ini adalah niqmah Allah beri dan menguji saya....
"Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya. Ia mendapat pahala (dari kebajikan) yang diusahakannya dan mendapat siksa (dari kejahatan) yang dikerjakannya. (Mereka berdoa):”Ya Rabb kami, janganlah Engkau hukum kami jika kami lupa atau kami bersalah. Ya Rabb kami, janganlah Engkau bebankan kepada kami beban yang berat sebagaimana Engkau bebankan kepada orang-orang yang sebelum kami. Ya Rabb kami, janganlah Engkau pikulkan kepada kami apa yang tak sanggup kami memikulnya. Beri maaflah kami; ampunilah kami; dan rahmatilah kami. Engkaulah Penolong kami, maka tolonglah kami terhadap kaum yang kafir.[Al Baqarah 286]”
Thursday, October 6, 2011
Gumbira
2) Athirah tak meragam dalam kereta tadi. Harap, petang ni pun dia akan behave (Tips: Sediakan makanan).
3) Dapat habiskan beberapa kes on calls.( Walaupun masih banyak lagi, tapi dah berjaya kurangkan).
4) Dapat re-contact semula kawan-kawan blog yang dikenali masa saya di UK dulu, i.e Yus, KakPB. Syikin, saya masih berhubungan melalui FB.
5) Hari ni hari Khamis. Esok dan lusa cuti. Yeahhh!! (Harap dapat jalankan aktiviti pengemasan rumah)
6) Hari untuk CikAbe balik makin dekat.....
"Ya Allah, permudahkanlah urusan kami"
Wednesday, October 5, 2011
Rindu
Sunday, October 2, 2011
Telatah anak-anak
Semalam, satu peristiwa yang agak lucu, melihat gelagat mereka bersolat Zohor.
Athirah, sudah pandai meniru-niru cara orang bersolat. Qiamnya dan tangan yang diletakkan diperut memang mengambarkan seolah-olah sedang bersolat. Diiringi dengan kumat-kamit bacaan yang tiada butiran. Dan dia, akan 'rukjud'(rukuk+sujud). Lepas tu tadah tangan berdoa. Si abang dan kakak semalam, 'membuli' adiknya, dengan menyuruh dia menjadi imam, dan mereka mengikut gerak langkah si adik. Sabar aje lah!!! Nak marah pun ada sebab solat main-main. Nak gelak pun ada. Tetapi Alhamdulillah, lepas habis gelak ketawa, abang dan kakak solat semula dengan lebih sempurna. Yang si adik, suka hati mendapat perhatian abang dan kakak.
"Ya Allah, jadikanlah kami sekeluarga dan zuriat keturunan kami menjadi orang-orang yang mendirikan solat"